TANAH DATAR - Kegiatan Padek-Paragon Go to School di Kabupaten Tanah Datar digelar di SMAN 1 Batusangkar dan dibuka langsung oleh Bupati Eka Putra SE. MM Kamis, (4/8/2022).
Dalam sambutannya Bupati mengatakan sangat mendukung kegiatan pengembangan literasi kepada generasi muda dan para guru yang diusung oleh Padang Ekspres dan Paragon.
Kegiatan Padek-Paragon Go to School juga menjadi media atau wadah bagi siswa dan guru di Kabupaten Tanah Datar untuk mengembangkan kemampuannya.
"Tolong ikuti dengan baik, ilmu yang didapatkan ini akan dibawa dan sangat berguna saat dewasa nanti. Kita juga bersyukur dari 15 SMA di Sumatera Barat yang mengikuti Padek-Paragon Go To School salah satunya ada di Tanah Datar, " kata Bupati.
Bupati melanjutkan, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar berkomitmen dalam meningkatkan sumber daya manusia.
Melalui program unggulan Bupati ingin menyiapkan generasi Tanah Datar menjadi generasi yang yang tangguh dan berakhlak melalui program satu rumah satu hafiz/hafizah.
Pemerintah Daerah juga terus menyiapkan mental dan akhlak dari anak generasi Tanah Datar menyongsong Indonesia emas pada 2045.
"Kita tidak mau kalah, disaat Indonesia merayakan hari jadi ke 100 tahun kita harus bisa bersaing. Kami Pemkab memiliki perhatian yang sangat tinggi, karena salah satu penggerak di Tanah Datar bukan saja Sumber Daya Alamnya saja tapi juga Sumber Daya Manusianya, " jelas Bupati.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
"Saya yakin suatu saat nanti akan lahir dari kalian satu pemimpin atau Bupati yang hafiz. Saya juga terimakasih kepada paragon atas sumbangsihnya, juga kepada padek yang melahirkan penulis yang handal, kami tunggu ilmunya, " sambung Bupati.
Sementara itu, Direktur Padang Ekspres Nazir Fahmi, mengatakan kegiatan Padek-Paragon Go to School merupakan hasil kolaborasi antara Padang Ekspres dan Paragon untuk memberikan pemahaman tentang literasi jurnalistik, termasuk mendidik tentang etika jurnalis yang baik dan benar.
Karena menurut Nazir, dalam menyebarkan informasi yang serba cepat saat ini banyak yang belum mengetahui apa yang dibolehkan dan yang tidak dibolehkan dalam pemberitaan.
"Sebagai contoh dalam pemberitaan penangkapan anak tidak boleh memperlihatkan wajahnya dengan jelas, dan juga penayangan yang ada darahnya, dalam dunia jurnalistik darah itu harus di blur, atau ditutup, " katanya.
Dia pun berharap, pelatihan ini dapat memberikan manfaat baik untuk seluruh guru maupun siswa yang mengikuti.
"Semoga pelatihan ini dapat menjadi solusi bagi seluruh peserta dalam pengembangan literasi di dunia jurnalistik dan juga dalam berwirausaha, " katanya.
Sebelumnya, Kepala sekolah SMA 1 Drs. Mulyono M. Si mengucapkan terimakasih bisa melaksanakan kegiatan untuk penggiaat literasi jurnalistik dan pengembangan diri berwirausaha pada lembaga pendidikan.
"Mudah-mudahan melalui kegiatan yang dilaksanakan Padek dan Paragon ini bisa membantu kami dalam kontes pembiasaan dalam literasi dan wirausaha, " pungkasnya.(JH)